Tradisi Suroan

Tradisi Suroan di Desa Tamansari adalah kegiatan budaya dan keagamaan yang dilaksanakan setiap bulan Suro. Warga desa berkumpul untuk mengadakan doa bersama, tahlil, serta kegiatan gotong royong yang mempererat persaudaraan. Tradisi ini menjadi momen penting untuk menjaga nilai kebersamaan, spiritualitas, dan warisan budaya yang telah turun-temurun dijaga oleh masyarakat.

Kesenian Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni pertunjukan tradisional yang tetap relevan di zaman sekarang. Selain menampilkan kisah epik Mahabharata dan Ramayana, pertunjukan ini juga dikemas dengan musik gamelan dan humor segar, sehingga penonton bisa menikmati budaya sambil belajar nilai kehidupan.

Kesenian Jaranan

TKesenian Jaranan di Desa Tamansari dikenal dengan penampilan para penari yang atraktif saat membawakan tarian kuda lumping, barongan, dan variasi gerakan tradisional lainnya. Setiap pertunjukan menghadirkan irama gamelan yang rancak, hentakan kaki para penari, dan kostum penuh warna yang memikat perhatian penonton.

Seni pertunjukan ini telah berdiri dan eksis selama lebih dari 20 tahun, tetap lestari hingga sekarang berkat semangat warga desa untuk melestarikan budaya. Selain menjadi hiburan yang meriah di setiap acara desa, jaranan juga menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Tamansari.

Wisata Religi: Makam Kyai Yunus

Makam Kyai Yunus merupakan tempat peristirahatan seorang tokoh agama yang sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Setiap tahun, khususnya pada bulan Suro, makam ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Selain menjadi tempat doa dan ziarah, area di sekitar makam juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan spiritual bagi warga desa.